Penyebab, Gejala, Cara Menyembuhkan Penyakit Saraf Amyotrophic Lateral Sclerosis

Amyotrophic Lateral Sclerosis adalah penyakit saraf yang khususnya menyerang neuron motoric (saraf penggerak) yang dikarakterisasikan oleh Upper motor neuron serta lower motor neuron. Didunia Amyotrophic Lateral Sclerosis atau disingkat dengan ALS, ditemui pada 3 orang dari 100 ribu penduduk. Paling banyak terjadi pada usia 40 sampai dengan 60 tahun. 

Penyebab, Gejala, Cara Menyembuhkan Penyakit Saraf Amyotrophic Lateral S

Amyotrophic Lateral Sclerosis selama 3 sampai dengan 5 tahun dapat menyebabkan kematian pada orang tersebut yang diakibatkan pada gagalnya sistem pernafasan. Hanya dari 1 yang dapat bertahan hidup dari 4 penderita ALS lebih dari 5 tahun setelah kepastian diagnosis ALS. Sedangkan untuk di Indonesia, kejadian tantang penyakit Amyotrophic Lateral Sclerosis masih belum bisa dipastikan data nya.

Penyebab Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS)

Penyebab penyakit saraf Amyotrophic Lateral Sclerosis masih belum diketahui, namun diduga penyebab dari penyakit Amyotrophic Lateral Sclerosis ini adalah mutasi genetik serta metabolisme biomolekuler – seluler berperan penting didalamnya.

Gejala dan tanda – tanda Amyotrophic Lateral Sclerosis

Dilihat secara klinis, ALS terlihat gangguan pada kelemahan, kedutan serta gangguan UMN yang berupa reflex tendon hiperaktif, tanda – tanda Babinski / klonus, Hoffmann pada anggota gerak yang sama.

Biasanya, gejala Amyotrophic Lateral Sclerosis belum muncul sampai penderita berusia 50 tahun. Namun bisa saja terjadi muncul pada usia muda.

Tanda – tanda penyakit Amyotrophic Lateral Sclerosis adalah kehilangan kekuatan serta koordinasi otot secara cepat sehingga akan membuat penderita sulit bergerak dan melakukan aktifitas keseharian.

Bagian yang biasanya diserang pertama kali adalah otot – otot yang menelan, serta bagian yang membantu pernafasan sehingga akan menyulitkan penderita. Keadaan semakin parah dengan menyebarnya otot yang terkena Amyotrophic Lateral Sclerosis.

Beberapa gerakan akan semakin sulit untuk dilakukan seperti gerakan mengangkat, berjalan menaiki tangga dan lain – lain. Permasalahan lain adalah pada pola bicara menjadi lebih perlahan, perkataan menjadi kacau, serak atau terjadi perubahan suara.

Komplikasi penyakit

Komplikasi yang bisa disebabkan penyakit ALS adalah gagalnya pernafasan, menurunnya aspirasi dan perawatan diri, berat badan yang menurun drastis, pneumonia dan luka tekan.

Diagnosis

Diagnosis terhadap penyakit ALS dilakukan secara medis untuk waktu beberapa bulan. Diperlukan adanya jeda waktu antara pertama kali muncul gejala denan kepastian diagnosis dimana berguna dalam membatasi intervensi efektif serta riset secara klinis atau dengan kata lain uji acak terkontrol.

Terapi / solusi dan pencegahan

Tindakan pencegahan masih memerlukan penelitian yang lebih mendalam. Namun pemberian riluzole menjadikan pilihan utama dan harapan bagi penderita Amyotrophic Lateral Sclerosis. Pemberian riluzole secara oral setiap harinya dapat memberikan harapan hidup  3 bulan setelah melakukan terapi selama 18 bulan. 

Namun cara ini memiliki efek samping yakni kelelahan dan kehilangan energi. Beberapa faktor  seperti nutrisi pada penderita juga perlu dievaluasi kembali. Hal ini dikarenakan penderita ALS sulit menelan, hiper metabloisme dan juga berbagai penyakit lain yang bisa saja muncul.

Beberapa cara dalam mengatasi masalah tersebut adalah menentukan cara dalam menelan makanan, pemasangan selang langsung ke lambung, diet, serta pemberian suplemen berupa vitamin dan mineral.

Beberapa gejala lain dan cara mengatasi nya :

1. Tegang otot, ditangani dengan cara diazepam atau baclofen
2. Insomnia diatasi dengan cara amitriptilin / golongan hipnotik misal zolpidem serta difenhudramin
3. Produksi air liur yang berlebihan diatasi dengan triheksifenidil atau amitriptilin. Terapi radiasi juga merupakan langkah efektif di dalam mengurangi pengeluaran air liur yang berlebihan.
4. Depresi diatasi dengan antidepresan, misalnya memakai amitriptilin atau dari golongan SSRI
5. Cemas berlebihan diatasi dengan bupropion atau dari golongan hipnotik misal zolpidem.