Cara Mencegah Penyakit Difteri? Bisakah Di Obati Secara Alami?

Pada kesempatan kali ini, kita akan mengetahui bagaimana cara mencegah penyakit difteri serta cara yang tepat untuk mengobatinya. Difteri adalah penyakit yang menyerang organ pernafasan seseorang dimana penyebab utama dari penyakit difteri ini adalah bakteri Corynebacterium diphteriae. Bakteri ini akan mematikan sel – sel yang berada di tenggorokan manusia. Penyakit ini biasanya menyerang pada anak – anak melalui makanan atau benda yang terkontaminasi bakteri Corynebacterium diphteriae.

Cara Mencegah Penyakit Difteri? Bisakah Di Obati Secara Alami?
Bakteri Corynebacterium diphteriae

Selain menyebabkan sakit pada saluran pernafasan, bakteri ini bersifat racun dan dapat menyebar ke bagian tubuh lain melalui aliran darah. Bakteri Corynebacterium diphteriae dapat sampai ke organ jantung dan ke jaringan saraf lain dan merusaknya. Tentu ini sangat berbahaya dan menghawatirkan jika tidak lekas diobati.

Penyakit difteri bahkan pernah menjadi penyakit yang menyebabkan kematian pada anak – anak. Namun dengan kemajuan teknologi kesehatan yakni adanya imunisasi, vaksin serta sosialisasi dan penanganan yang cepat, penyakit ini dapat dikendalikan.

Selain menyerang anak – anak, difteri juga rentan untuk menyerang orang yang berusia 60 tahun. Masa inkubasi penyakit ini antara 2 s/d 5 hari. 

Penyebab penyakit difteri sendiri adalah tidak diberikannya imunisasi pada anak serta vaksin yang kurang baik pada anak – anak. Selain itu, penybab lainnya bersifat eksternal yakni lingkungan yang kurang bersih seperti tempat tinggal yang tidak bersi dan sanitasi yang buruk dilingkungan rumah.

Adapun gejala yang yang ditumbulkan dari penyakit difteri adalah sebagai berikut :
  • Tenggorokan terasa sakit dan suara menjadi parau
  • Suhu tubuh dapat mencapai 38 derajat celcius serta badan menggigil
  • Tonsil serta tenggorokan diselimuti oleh suatu membran berwarna abu – abu
  • Kepala terasa pusing
  • Hidung mengeluarkan ingus, makin lama makin kental bahkan bisa muncul darah
  • Merasa lelah dan letih
  • Pembengkakan pada kelenjar limfa pada leher
  • Nyeri saat menelan makanan


Penyakit difteri juga bisa menyebabkan bisul pada kulit namun dapat hilang sendirinya dan biasanya menimbulkan bekas pada kulit. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah infeksi difteri ini dapat menimbulkan suatu komplikasi pada organ ginjal, jantung serta saraf pada tubuh.Komplikasi ini akan muncul setelah tubuh terkena infeksi difteri dalam waktu 1 bulan.

Penularan penyakit difteri dapat melalui benda atau makanan yang yang terkontaminasi bakteri tersebut. Misal handuk, makanan, minuman, baju dll. Selain itu berdekatan dan menyentuh bisul dari penderita difteri juga akan  menyebabkan tertularnya panyakit ini. Menyentuh hewan peliharaan yang terkena penyakit difteri juga akan menyebabkan tertularnya penyakit ini. Susu yang tidak steril dan mengandung kuman serta bakteri dapat menimbulkan penyakit difteri.


Cara mencegah penyakit difteri

  • Pemberian imunisasi DPT/HB pada bayi saat berusia 2, 3 serta 4 bulan
  • Pemberian Imunisasi DT untuk anak usia sekolah dasar saat mereka baru mulai kelas 1 SD
  • Pemberian vaksin TD pada anak yang berumur 9 tahun
  • Menghindari kontak secara langsung pada orang yang menderita difteri
  • Mengkonsumsi makanan yang bergizi, menjaga kebersihan tubuh serta kebersihan tempat tinggal
  • Selalu cek kesehatan pada buah hati agar mengetahui kesehatan si anak
  • Jika terdapat tanda – tanda tertentu, misal menelan makanan serasa sakit, harus segera diperiksakan ke dokter.


Mungkin terpikirkan oleh kita untuk mengobati penyakit difteri secara alami. Namun, jika seseorang telah terlihat gejala atau tanda – tanda dari penyakit ini sebaiknya langsung diperiksakan kedokter. Karena untuk menangani penyakit ini dibutuhkan penanganan yang cepat, yakni pengobatan yang dilakukan oleh dokter melalui pengobatan yang tepat.

Nah itulah informasi seputar penyakit difteri dan cara mencegah penyakit difteri dengan penanganan yang cepat yakni langsung diperiksakan ke dokter jika terdapat gejala dan tanda – tandanya. Semoga bermanfaat bagi Anda semua.