Macam – Macam Penyakit Perut Yang Menular & Pencegahannya

Penyakit perut adalah penyakit yang umum dan sering dijumpai di masyarakat. Macam – macam penyakit perut ada banyak dan memiliki penyebabnya sendiri – sendiri. Namun adakah penyakit perut menular? Penjelasan dibawah ini akan membahas mengenai penyakit perut yang menular dimana penyebab penyakit perut tersebut biasanya kurang bersihnya lingkungan serta makanan yang kita konsumsi.

Macam – Macam Penyakit Perut Yang Menular & Pencegahannya

Penyakit perut yang menular adalah penyakit yang dibawa oleh virus, cacing, bakteri, jamur bahkan serangga. Jika bibit penyakit dibawa oleh serangga, maka gigitan serangga pada seseorang tersebut dapat menyebabkan penyakit pada orang yang digigit. Pada bakteri maupun jamur pada suatu makanan juga dapat menyebabkan gangguan pada perut.

Beberapa penyakit perut bisa  disebabkan oleh cacing yang masuk melalui makanan yang kurang higienis atau tidak terjaga kebersihannya. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh cacing diantaranya adalah ankylostomosis, amebiasis dan enterobiasis. 

1. Ankylostomosis 
Ankylostomosis adalah penyakit perut dimana terjadi infeksi di dalam usus halus oleh cacing tambang dan menyebabkan usus mengalami pendarahan sehingga menjadi penyebab utama penyakit anemia. Tentu penyakit ini sangat berbahaya sehingga kita benar – banar harus waspada dengan adanya gejala – gejala penyakit Ankylostomosis. Penyakit cacing perut ini ditularkan melalui media tanah. Kondisi seseorang yang terserang penyakit ini akan mengalami penurunan kondisi badan berupa gizi yang menurun, kecerdasan yang menurun serta produktifitas penderita juga akan menurun. Untuk mencegah penyakit ini yakni dengan menjaga kebersihan lingkungan, selalu memakai alas kaki di tempat – tempat yang terlihat kurang bersih dan jika terjadi gejala penyakit ini maka segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan secara tuntas.

2. Enterobiasis
Penyakit perut menular berikutnya adalah Enterobiasis. Penyakit Enterobiasis adalah suatu infeksi yang disebabkan cacing kremi dan biasanya menyerang anak – anak. Parasit ini akan tumbuh dan berkembang biak di dalam organ usus. Penularan penyakit ini bisa dimulai dari telur cacing di sekitar anus yang berpindah ke tangan kemudian menyentuh pakaian sampai ke tangan dan mulut lalu masuk ke dalam organ pencernaan. Sampai di usus maka cacing dapat berkembang biak. 

Menurut Wikipedia pengobatan penyakit enterobiasis adalah dengan pemberian dosis tunggal obat yang merupakan anti parasit seperti mebendazole dan pirantel pamoat atau albendazole. Seluruh anggota keluarga diharuskan mengkonsumsi obat terebut karena infeksi ulang dapat menular dan menyebar pada anggota keluarga yang lain.

Untuk mencegah penyakit perut menular enterobiasis adalah dengan menjaga kebersihan badan mulai dari memotong kuku, mencuci tangan, seprei, menjaga kebersihan jamban serta tidak melakukan penggarukan daerah anus dengan jari – jari. Selain itu, pada anak – anak jangan mendekatkan jari tangan dengan hidung atau mulut.

3. Amebiasis
Amebiasis adalah penyakit perut yang disebabkan infeksi oleh bakteri Entamoeba histolytica dengan atau tanpa terlihat gejalanya. Jika keadaan parah maka dapat terjadi masuknya parasit ke dalam pembuluh darah serta getah bening.

Amebiasis yang berat terjadi karena peradangan pada organ pencernaan tepatnya di Colon yang menimbulkan gejala yang sering disebut syndrome disentri. Gejalanya seperti berak encer dengan tinja yang bercampur dengan darah serta lendir. Gejala awal tampak ringan saja yakni tanpa demam namun terasa tidak enak di bagian perut dan terasa mual.

Jika mengalami gejala dan tanda –tanda penyakit perut seperti diatas maka sebaiknya langsung diperiksakan kedokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.


Dari beberapa penyakit perut yang menular tersebut, maka langkah pencegahan terbaik dimulai dengan menjaga kebersihan lingkungan baik lingkungan rumah maupun kebersihan makanan, perlengkapan seperti pakaian dan lain lain. Kebersihan kamar mandi dan jamban juga harus sentiasa dijaga agar telur cacing tidak berkembang biak.